Jealouse Man and Possessive Man, LEE DONGHAE♥♥♥
Cast : Lee Donghae, Han Cheonsa, Super Junior & ELF
———————————————————————————
Fanfiction ini terinspirasi dari beberapa penggal kata yang disampaikan Donghae oppa di #SS5Osaka kemarin, baik dari Day 1 or Day 2. Jujur sebagai saya pribadi sebagai E.L.F merasa sedih mendengar penuturan oppa yang seperti itu. Oppa memang sensitive sekaligus posesiv. Tapi itulah yang membuat ELFishy justru semakin mencintainya, terutama saya… ^^~
Sebagian kata yang terdapat didalamnya semoga dapat menjadi sebuah penguat untuk ELF maupun oppadeul untuk tetap dan terus bertahan dengan berbagai macam cobaan yang kini tengah mencoba memporak porandakan kebersamaan kita selama ini. Satu yang perlu kita ingat sebagai ELF.
“Tidak perlu menjadi ELF sejak awal tapi cukup menjadi ELF sampai akhir” – Siwon SJ
Semoga kita merupakan salah satu diantaranya yang bertahan hingga akhir, segalanya akan indah pada waktunya… ^^~
Untuk lebih jelasnya duduk permasalahan knp ff ini bisa dibuat bisa dicek dulu disini => https://haeghie1815.wordpress.com/2013/11/16/donghae-merasa-diselingkuhi-lagi/
——————————————————————————————-
Donghae with lucky ELF
“DH: “kalian mendapatkan yg manis” “jangan membohongi aku, aku akan marah” – SS5 Osaka Day 1
“@donghae861015 : ELF, (warna biru) yang cantik .. !! Kalian nggak boleh mengkhianatiku .. !! Kalau kalian mengkhianati kami, aku akan marah .. ^^” – SS5 Osaka day 2
“Chagi-ya, aku datang” serunya setelah berhasil menerobos kedalam apartemenku.
Aku yang tengah berada dikamar segera menghapus air mataku yang tadi sempat mengalir dengan derasnya. Kemudian bergegas keluar untuk menemuinya. Wjahnya tampak begitu ceria kali ini tapi entah mengapa justru semakin membuat hatiku terasa nyeri.
“Chagi-ya, apa kau masih marah padaku??? Aku bawakan hadiah untukmu, oleh-oleh dari Osaka” serunya sambil menggoyang-goyangkan kantung kertas itu kepadaku.
“Chagi-ya, kau kenapa???” tanyanya bingung karena aku langsung berhambur kepelukannya.
“Mianhaeyo, jeongmal mianhaeyo oppa” lirihku semakin mengeratkan pelukanku ditubuhnya.
“Apa yang terjadi denganmu??? Kenapa kau harus meminta maaf??? Bukankah aku yang berbuat salah karena tidak meminta ijin darimu untuk memberikan fanservice pada ELF???” tanyanya panjang lebar yang semakin membuatku terisak dan hal itu berhasil membuatnya membalas pelukanku lebih erat lagi.
“Aniya, aku yang salah, aku yang tidak pernah bisa mengerti perasaanmu, kau yang terlalu peka sedangkan aku tidak, maka dari itu maafkan aku, aku terlalu egois, tidak mengerti bagaimana perasaanmu yang sesungguhnya, maafkan aku” air mataku semakin deras membasahi kemeja biru muda favoritnya.
“Bagaimana aku bisa memaafkan suatu kesalahan yang bahkan tak kumengerti eoh???” aku hanya diam tak mampu menjawab pertanyaanya dan hanya meminta waktu untuk tetap mendekapnya erat. Menenangkan perasaanku sejenak.
***
“Oppa…” lirihku memanggilnya yang kini tengah sibuk dengan tontonannya.
“Waeyo???” tanyanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar televisi dimana ia tengah asik menonton pertandingan sepakbola tim kesukaannya.
“Bolehkah ku ajukan beberapa pertanyaan untukmu???” balasku sembari bersandar dibahunya.
“Kapan aku pernah melarangmu bertanya??? Tanyakan apapun yang ingin kau tanyakan selama aku mampu menjawabnya untukmu” dan kali ini ia membiarkanku bersandar didada bidangnya, merasakan dekapan hangatnya yang selalu mampu menenangkan perasaanku. Kemudian mematikan televisi yang sedari tadi menyita perhatiannya dariku.
“Mungkin… aku tak seharusnya selalu bersikap kekanak-kanakan seperti yang sudah-sudah, dan aku juga tak seharusnya selalu mencemburuimu setiap kali bertingkah genit terhadap fans, maksudku ELF. Apa sikapku selama ini terlalu berlebihan untukmu???” dia terkekeh setelah mendengar pertanyaanku membuatku mendongak dan mendelik padanya yang langsung berhasil membuatnya berhenti.
“Bagiku itu hal yang sangat wajar kau kan yeojachingu ku, aku senang ahirnya kau mau mengakui padaku jika kau sering merasa cemburu padaku, kau selalu bersikap sok cuek tapi selalu marah tanpa sebab jika aku memberikan sedikit fanservice pada mereka” kucubit pinggangnya hingga mengaduh kesakitan karena jawaban darinya berhasil membuatku malu.
“Diamlah, hentikan tertawamu, kenapa kau malah meledekku!!!” balasku kesal dan sedikit mendorong tubuhnya menjauh dariku.
“Haha, baiklah aku akan berhenti meledekmu” katanya sambil berusaha menyudahi tawa bahagianya. “Apa yang terjadi padamu??? Kenapa kau jadi begitu aneh??? Kenpa kau tiba-tiba membahas tentang ELF???” kali ini dia mulai antusias terhadap topik pembicaraan kami.
“Jangan berusaha membohongiku lagi, aku tau kau merasa sedih belakangan ini. Bukankah aku juga ELF??? Meskipun statusku saat ini jauh lebih beruntung dibandingkan ELF diluar sana tapi aku merasa malu karena tidak bisa bersikap seperti ELF lainnya, ELF yang sangat peka terhadap perasaanmu. Maaf karena aku selama ini tidak pernah bisa memahami alasanmu melakukan banyak hal manis untuk ELF diluar sana. Maaf karena aku selalu marah padamu dan tidak pernah melihat semua yang kau lakukan dari sisi seorang ELF” semburat kebingungan tergambar jelas diwajah tampannya.
Selalu ada penekanan disetiap kata ELF yang kulontarkan. Emosiku meluap-luap hingga rasanya mataku mulai memanas. Bodoh. Mungkin itulah kata yang tepat untuk menggambarkan kemarahanku dan kecemburuanku padanya selama ini.
“Sekarang aku baru menyadari bahwa rasa marah dan cemburu yang kurasakan sama halnya dengan yang sedang kau rasakan pada mereka (ELF). Aku mengerti bahwa cintamu pada mereka (ELF) begitu besar. Harusnya kau ceritakan padaku. Ceritakan jika kau merasa sedih ataupun cemburu karena sebagian dari mereka berpaling darimu. Bukankah aku juga seorang ELF” sekuat tenaga kutahan tangisku gar tak meledak melihat wajahnya yang tampak bersedih.
“Yah, kau benar. Aku memang cemburu dan aku juga terlalu posesif terhadap mereka (ELF) karena aku mencintai mereka (ELF). Selama ini mereka (ELF) selalu menjadi sumber cahayaku, napasku, energi dan semangat bagiku. Dan sekarang cahayaku mulai meredup, napasku menjadi tercekat, energi dan semangatku jadi berkurang tanpa mereka (ELF). Jadi apakah salah jika aku menjadi cemburu dan begitu posesif terhadap mereka (ELF)??? Tanpa mereka (ELF) apalah jadinya diriku saat ini??? Demi mereka(ELF) dan untuk mereka (ELF) aku berusaha tetap berdiri tegak melawan segala macam terpaan yang ingin merubuhkanku” setitik air mata mulai menyusuri kedua sisi pipinya.
Donghae’s cry
“Kami (Super Junior) masih tetap berusaha untuk menjadi yang terbaik, memberikan yang terbaik dan melakukan yang terbaik untuk mereka (ELF). Kami (Super Junior) selalu berusaha untuk membuat mereka (ELF) bangga terhadap kami (Super Junior). Berusaha untuk tidak mengecewakan mereka (ELF). Memberikan senyuman, canda dan tawa untuk mereka (ELF). Kami (Super Junior) tidak ingin melihat mereka (ELF) meneteskan air mata karena itu akan terasa sangat menyakitkan bagi kami (Super Junior). Apa alasan ini masih belum cukup bagiku untuk bisa bersikap lebih posesiv terhadap mereka (ELF) itu karena mereka (ELF) bagian dari hidupku. Kami (Super Junior) ada seperti saat ini karena mereka (ELF). Apa jadinya kami (Super Junior) tanpa mereka (ELF)” kini hanya isak tangis kami yang saling beradu mengisi sepi.
Dadaku terasa begitu sesak melihatnya menitikan air mata. Lidahku terlalu kelu untuk sekedar memberikannya sepenggal kata semangat. Hanya sebuah pelukan yang mampu kuberikan padanya kala ini. Membiarkan ia bersandar dibahuku. Menumpahkan seluruh keluh kesahnya saat ini. Kuusap punggungnya yang selalu menjadi tempat ternyaman untukku bersandar. Berharap setelah ini jauh lebih baik baginya. Mengurangi sedikit kesedihannya, karena menangis adalah salah satu cara untuk mengurangi rasa sesak di dalam dada yang begitu sulit diucapkan.
***
“Minumlah, ini akan membantu mengembalikan tenagamu dan mengembalikan moodmu jadi lebih baik lagi” kusodorkan segelas coklat panas untuknya.
“Gomawo…” balasnya sembari sekuat tenaga mengulas senyum di bibirnya.
“Apa… kau merasa jauh lebih baik… setelah menguarkan segala keluh kesahmu???” tanyaku dengan penuh hati-hati padanya, berharap ia tak lagi memuntahkan kesedihannya sebagai sebuah season kedua.
“Hemm nde gomawo, kau sudah mau mengerti aku, memahamiku, menemaniku, kau bukan hanya sekedar kekasih tapi kau juga seorang teman, sahabat, keluarga dan yang terpenting kau adalah salah satu dari begitu banyaknya ELF yang masih bertahan bersamaku, bersama kami (Super Junior) meski rasanya begitu sulit. Darimu aku mengerti bahwa masih banyak ELF diluar sana yang masih menginginkan kami (Super Junior), menyayangi kami (Super Junior) dan mencintai kami (Super Junior) dengan setulus hati, berjuang bersama, memberikan kekuatan bagi kami (Super Junior) untuk tetap bertahan hingga akhir. Hingga waktu itu tiba. Waktu dimana kami (Super Junior) tak lagi mampu berdiri sebagai Super Junior. SuperMan bagi mereka (ELF)” jawabnya dengan sekuat tenaga menahan air matanya yang sudah mulai mengenangi kelopak matanya.
Buru-buru kurangkul lengannya dan menyandarkan kepalaku dipundaknya agar air matanya tak lagi bercucuran dihadapanku. Bukan aku tak mengerti dia. Namun karena terlalu mengerti maka kulakukan hal itu. Melihatnya menangis itu memilukan hatiku. Perasaanku hancur mendengar isak tangisnya. Aku tak ingin melihatnya menitikan air mata lagi. Aku hanya ingin senyuman mereka indah dibibir tipisnya. Tawa cerianya yang selalu mengiang indah menyentuh gendang telingaku. Itu cukup bagiku. Karena kebahagiaan untuknya merupakan kebahagian juga untukku. Begitu juga mungkin yang akan dirasakan ELF tak ubahnya seperti yang tengah kurasakan saat ini. Mereka (ELF) diluar sana juga akan ikut merasakan lukanya. Namun kebahagian akan jauh lebih baik bagi mereka (ELF).
“Sesulit apapun itu tetap lakukan yang terbaik untuk kami (ELF) karena kalian juga sumber tenaga bagi ELF, kalian begitu berarti bagi ELF. Tersenyumlah maka ELF pun akan tersenyum untuk kalian (Super Junior), tertawalah maka ELF akan tertawa karena kalian (Super Junior), karena kalian ada maka ELF ada dan begitupun sebaliknya. Tetaplah menjadi seorang HERO bagi mereka, tetaplah menjadi SUPERMAN yang Mr. SIMPLE, karena bagi ELF NO OTHER selain kalian ONLY U, SUPER JUNIOR. Yeongwonhi” jelasku membesarkan hatinya agar dia kembali ceria.
“Bagi kami kalian (ELF) bukan hanya sekedar fans dari Super Junior, namun kalian adalah sahabat, keluarga bahkan kekasih bagi kami (Super Junior)” kali ini senyum cerianya mulai kembali menghiasi wajah tampannya.
“Dan motto hidupmu adalah “Jangan Pernah Ada Penyesalan”, sudah sejauh ini melangkah maka aku yakin kau tidak pernah merasa menyesalkan menjadi bagian dari Super Junior??? Menjadi salah satu dari anggota Super Junior yang begitu mencintai ELF??? Jika kalian (Super Junior) tidak menyesalinya maka ELF juga tidak menyesali keberadaan kalian. Jika kalian (Super Junior) THE LAST MAN STANDING maka ELF akan menjadi THE LAST FANS STANDING untuk kalian. Kalian (Super Junior) tetap akan menjadi yang terbaik bagi kami (ELF) apapun yang terjadi. Kehadiran kalian (Super Junior) mampu menghadirkan nada dan juga warna pada hidup kami (ELF). Terima kasih karena kalian sudah menjadi hadiah terindah dihidup kami (ELF). Semoga ucapanku mampu mewakili ELF diluar sana untuk kalian (Super Junior)” rona bahagia itu sudah benar-benar melengkapi wajah tampan hingga tampak semakin tampan lagi.
“Saranghaeyo ELF, kalian (ELF) begitu special dihati kami (Super Junior)” itu kata yang mencuat dari bibirnya sebelum ia mengecup keningku tiba-tiba.
“Saranghaeyo karena kalian tetap berdiri bersama kami (Super Junior)” kali ini ia mengecup hidungku dengan cepat.
“Saranghaeyo karena kalian (ELF) tak henti memandang kami dan hanya kami (Super Junior)” yg ketiga ia mengecup kedua kelopak mataku.
“Saranghaeyo kerena tetap mendukung kami (Super Junior), memberikan kekuatan terbesar bagi kami (Super Junior)” kali ini sekaligus ia mengengecup pipi kiri dan kananku dengan begitu cepat.
“Saranghaeyo karena ELF telah memberikan cinta yang begitu tulus kepada kam…” kali ini kudorong wajahnya yang sudah mulai mendekati wajahku dan…
“Yak, kenapa sedari tadi kau terus saja mengucapkan kata cinta untuk ELF dan melakukan itu padaku??? Kenapa kau juga tidak meminta ijin dariku??? Kau membuatku hampir mati terkejut karena ulah spontanmu itu” jeritku tak terima dengan perlakuannya tadi.
“Aigoo, bukankah kau sendiri yang mengatakan bahwa kau mewakili ELF untuk mengatakan banyak hal seperti tadi padaku??? Lalu apa kau pikir aku salah jika aku melakukannya untuk mewakili member lainnya mengutarakan rasa cinta pada ELF yang sedang diwakili olehmu???” balasnya tak terima.
“Kau ini… alasanmu bahkan tak berlogika bodoh” jeritku membalasnya tak kalah kesal.
“Aissh, jangan bilang kau cemburu lagi karena aku terus mengatakan cinta padamu atas nama ELF???” tanyanya kali ini dengan wajah penuh curiga kepadaku.
“An… aissh, kalau iya memangnya kenapa??? Aku kan… juga mau mendapatkan kata cinta itu darimu… tentunya sebagai aku… Han Cheonsa… bukannya…” kalimat itu tak terselesaikan sepenuhnya karena ia langsung saja mencium bibirku, membuatku tak mampu berkata-kata lagi, hanya sempat membelalakan mata sejenak dan kemudian menikmati adegan romantis kami. Berdua.
– THE END –
Super Junior Love ELF
#Leeteuk: Terima kasih untuk membuat saya bersinar.
#HeeChul: Karena ELF ada, Super Junior adalah Abadi.
#Hankyung: Semua ELF lebih penting. Terima kasih banyak dan aku mencintaimu.
#Yesung: Everlasting, ELF sangat handal .. Aku cinta kamu.
#Kangin: Seperti seperti kami mulai bersama-sama, mari kita memasang akhir bersama-sama.
#Shindong: Saya harap kami bisa menjadi satu selamanya.
#SungMin: Super Junior bisa menyanyi karena dukungan ELF.
#Eunhyuk: Kalian begitu berharga bagi saya. Jangan berubah satu sama lain.
#Donghae: Aku akan tetap dalam hatiku, bahkan setelah aku mati, fakta bahwa aku bertemu ELF.
#SiWon: Mereka seperti oksigen.
#RyeoWook: Teman Abadi saya bisa bersama-sama menjaga hubungan timbal balik.
#Kibum: Mereka mendorong saya dan menginspirasi saya jauh ke dalam pikiran saya.
#Kyuhyun: Mereka adalah eksistensi yang harus ada bersama kami.
We Love You Super Junior Forever :*♥
cr. sjquotes | E.L.F Super Junior Sapphire Blue Indonesia
via. Donghae Love FISHYindo
ELF Love Super Junior
#ELFQuotes 1
“Your smile is my food .. Your laugh is my water .. Please, DON’T take it out from your face to make me still alive ..”
Trans : “Senyumanmu adalah makananku .. Tawamu adalah airku .. Tolong, jangan hilangkan itu dari wajahmu untuk membuatku tetap hidup ..” 😉
#ELFQuotes 2
“I could say I’m the RICHEST girl in the world .. Well, why couldn’t it .. ? I own 15 brightest STARS of the space ..”
Trans : “Aku akan mengatakan bahwa aku adalah wanita terkaya di dunia .. Jadi, kenapa tidak bisa .. ? Aku memiliki 15 bintang paling bersinar diantara yang bersinar .. ” J
#ELFQuotes 3
“When I see the tears flowing down from you eyes, slight pain drew in your face, I fell that my world is breaking into pieces ..”
Trans : “Ketika aku melihat air mata jatuh dari kedua matamu, sakit yang terlihat di wajahmu, aku merasa bahwa duniaku sudah hancur berkeping-keping ..” 😥
Huaahh .. I’m proud to be an ELF .. !! J
source : alsamira.blogspot
Via. Donghae a.k.a Lee Donghae | Donghae Love FISHYindo
Lee Donghae for ELFishy
komen-komenan